Journalist Apprentice - Day 2
Hari Sabtu, 20 Oktober pagi itu saya berangkat menuju gedung Annex untuk mengikuti pelatihan jurnalistik. Yap hari itu bertepatan dengan hari Wisuda bulan Oktober ITB. Benar-benar hari yang sangat indah untuk sekitar 3000 sarjana muda ITB. Suasana kampus hari itu benar-benar semarak, semoga suatu saat nanti saya bisa merasakan wisuda seperti itu ( ´ ▽ ` )ノ . Balik lagi ke Journalist Apprentice, materi hari ini adalah tentang Flash News dan Photojournalism. Pemateri untuk materi Flash News adalah Kak Divie dan untuk materi Photojournalism adalah kak Gilang.
Hari Sabtu, 20 Oktober pagi itu saya berangkat menuju gedung Annex untuk mengikuti pelatihan jurnalistik. Yap hari itu bertepatan dengan hari Wisuda bulan Oktober ITB. Benar-benar hari yang sangat indah untuk sekitar 3000 sarjana muda ITB. Suasana kampus hari itu benar-benar semarak, semoga suatu saat nanti saya bisa merasakan wisuda seperti itu ( ´ ▽ ` )ノ . Balik lagi ke Journalist Apprentice, materi hari ini adalah tentang Flash News dan Photojournalism. Pemateri untuk materi Flash News adalah Kak Divie dan untuk materi Photojournalism adalah kak Gilang.
Flash News
Adalah berita aktual mengenai liputan suatu acara
yang dikemas secara ilmiah namun sekaligus menarik, idealnya terdiri dari
300-400 kata. Finishing dari flash news oleh reporter maksimal 1x24 jam setelah kejadian dan
selanjutnya akan dievaluasi dan
difinalisasi oleh pimpinan redaksi.
Dalam membuat flash news lingkup Kantor Berita
ITB, terdapat aturan-aturan seperti :
- Fokus ke
materi acara
- Tonjolkan
ke-ITBan
- Kemas secara
ilmiah dan menarik.
Ketika ketiga
syarat tersebut dipenuhi, maka tentu akan dihasilkan flash news yang menarik,
informatif, dan sesuai dengan kebutuhan.
Flash news
terdiri dari 4 komponen utama yaitu :
Judul Berita
Judul berita berfungsi mencerminkan isi tulisan,
mempromosikan berita, dan pengarsipan. Judul berita merupakan first impression bagi pembaca, sehingga
diperlukan pemilihan kata yang tepat untuk judul berita. Syarat dari judul
berita adalah singkat, representatif,
dan menarik. Menentukan judul berita
bisa dilakukan sebelum ataupun setelah penulisan berita. Kelebihan dari
penulisan judul sebelum penulisan berita adalah pengembangan tulisan lebih
terarah. Sedangkan dengan penentuan judul setelah penulisan berita, kelebihannya
adalah membuat judul lebih representatif.
Bagaimana
membuat judul berita yang baik ?
Caranya antara lain adalah dengan eliminasi kata ,
standar Kantor Berita ITB adalah maksimal 12 kata. Lebih dari itu disarankan
untuk mengeliminasi kata-kata yang dianggap kurang penting.
Kedua, gunakan kata-kata yang mengundang
ketertarikan.
Ketiga, gunakan EYD yang baik dan benar, jika
menyingkat di judul sebaiknya dijelaskan kepanjangan dari singkatan tersebut di
teras berita.
Keempat, hindari penggunaan bahasa inggris.
Tidak jarang Kantor Berita ITB menggunakan standar
penulisan judul [x] : [y]. Penulisan tersebut dapat digunakan untuk flash news
ataupun feature news, tujuanya adalah untuk memperjelas konten berita dan
narasumber/ acara utama. Contoh berita yang saya kutip dari itb.ac.id adalah :
Teras / Lead Berita
teras berita mengandung pernyataan-pernyataan
5W+1H , namun diutamakan untuk menyertakan when,
where, who, dan what . Intinya,
teras berita meliput informasi-informasi penting dari konten sebuah berita.
Untuk standar Kantor Berita ITB, umumnya teras
berita dimulai dengan ‘BANDUNG, itb.ac.id - ....’ . seperti berita yang saya
kutip dari itb.ac.id :
Subjudul
Subjudul bersifat tentatif. Fungsinya adalah untuk membagi isi berita menjadi beberapa pokok pembahasan. Subjudul terdiri dari minimal dua paragraf dengan satu paragraf minimal terdiri dari satu kalimat utama dan tiga kalimat pendukung.
Subjudul bersifat tentatif. Fungsinya adalah untuk membagi isi berita menjadi beberapa pokok pembahasan. Subjudul terdiri dari minimal dua paragraf dengan satu paragraf minimal terdiri dari satu kalimat utama dan tiga kalimat pendukung.
Isi Berita
Isi berita dan judul berita harus sesuai .
isi berita adalah hal-hal yang menarik dan relevan
Photojournalism
Adalah berita yang diceritakan dalam sebuah gambar, karena terkadang sebuah
gambar dapat bercerita lebih dari seribu kata :’)
Elemen-elemen Photojournalism :
Timeliness (rentang waktu)
Objektivitas
Naratif (ada yang diceritakan)
Komponen dari berita foto adalah foto dan caption. Pada caption dimasukkan
juga narasi tentang 5W+1H
Rule of Third
Adalah teori yang menyatakan bahwa, jika pusat objek yang akan kita foto
diletakkan pada pertemuan antara garis-garis (intersect) maka akan membuat proporsi foto tersebut lebih
‘seimbang’ dan terlihat lebih natural jika dibandingkan dengan peletakan objek
di tengah .
ISO
Adalah sensitivitas terhadap cahaya, berikut adalah foto yang saya ambil
untuk pengerjaan tugas ITB Journalist Apprentice
ISO 200 |
ISO 800 |
ISO tinggi : makin peka cahayanya, makin banyak noise-nya, biasa digunakan
untuk low light atau foto yang membutuhkan high speed.
ISO rendah : penyerapan cahaya kurang peka, noise warnamakin sedikit karena
sifatnya yang tidak peka, baik untuk daylight shot
Shutter Speed dan Aperture
Shutter speed adalah kecepatan lensa mengambil
gambar. Semakin cepat mengambil gambar atau semakin kecil shutter speed-nya,
semakin kecil kemungkinan hasil gambar menjadi blur. Aperture adalah bukaan
pada kamera dan hal ini berpengaruh pada banyak sedikitnya chaya yang diterima.
Semakin besar bukaan aperture, semakin banyak cahaya yang diterima.
Sumber :
catatan pribadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Thanks for comment !