Senin, 28 Mei 2012

Apa Kabar Resolusi 2012 ?

Gasp! \ (゚Д゚|||) / Saya baru sadar bulan mei sudah mendekati akhir, dan 5 bulan sudah tahun 2012 ini berjalan. Dua semester sudah saya jalani di ITB, dan sekitar 10 bulan saya menetap di Bandung. Banyak hal yang ketika saya melihat ke belakang membuat saya merasa senang sekaligus sedih, bangga sekaligus kecewa, dan banyak perasaan yang bercampur aduk.  Beberapa hari lagi menuju pertengahan tahun dan masih ada beberapa resolusi saya yang belum tercapai atau belum rutin saya lakukan.


Kuliah, Alhamdulillah saya masih bisa mempertahankan nilai-nilai saya. Yah untuk fisika dasar dengan berat hati saya harus legowo menerima kenyataan nilai saya turun satu indeks, tapi saya sendiri sudah bersyukur mendapat nilai tersebut karena terus terang saya tidak begitu suka dengan materi semester dua ini. Mending lah ya semester satu tentang kinematika dan gerak masih bisa dinalar, nah semester dua ini tentang listrik dan magnet kebanyakan. Ditambah lagi, saya ini tipe orang yang belajarnya dari pelajaran yang saya sukai dulu, saya gak bilang saya benci fisika, tapi saya lebih suka kalkulus daripada fisika (serius! ). Dan di akhir penghujung semester saya baru sadar porsi belajar saya sedikit tidak seimbang, saya lebih menaruh hati pada kalkulus dan kimia, dan menganaktirikan fisika. Hahaha salah sendiri pake bawa-bawa listrik, magnet, Gauss dan antek-antek yang lain, coba kalo dia kalem-kalem aja rumus-rumusnya kayak F=ma dan rumus rumus Newton lainya, yah paling gak saya lebih semangat belajarnya ( ̄ー ̄). 

Semester ini juga kita anak SAPPK 2011 bertemu dengan mata kuliah pengantar jurusan TEKPRES, singkatan dari teknik presentasi dan komunikasi. Dengan adanya mata kuliah ini, setidaknya seseorang bisa belajar seperti apa manajemen waktu yang baik itu, hahaa ngerti kan maksudnya gimana. Tugas-tugas tekpres ini, terutama untuk tekpres arsitektur memang (kalau buat saya) cukup menyita banyak waktu. Saya jadi inget saat awal pertengahan semester, weekend dan Rabu malam itu udah ritual buat ngerjain tekpres, sisanya yah siap-siap kalau ada asistensi mendadak. Tugasnya sebenarnya gak begitu berat, tetapi kalau misalnya sudah bertemu dengan UTS-UTS yang lain. Heeumpfh, jangan tanya bagaimana rasanya. Saya masih ingat pertengahan bulan maret, ada seminggu yang isinya hari senin asistensi,hari selasa praktikum pti, hari kamis pengumpulan tugas perspektif dua titik hilang (dan itu saya minggu sebelumnya ngulang) beserta suasananya dan sekaligus UTS sketsa freehand, hari jumat praktikum fisika dasar dan sorenya UTS Kalkulus. Mantap? Saya belum nemu kata yang bisa menggambarkan minggu minggu tersebut sebenarnya.

Organisasi, aah saya akuin kalau saya sedikit tercecer menyangkut hal ini. Kebanyakan memang terbentur jadwal kuliah atau sedang mengerjakan tugas bersama teman. Semester dua ini bisa dihitung dengan jari berapa kali saya ke kolam renang dan latihan bareng anak-anak unit, padahal tujuan saya renang itu juga untuk kesehatan saya sendiri . Untungnya di akhir bulan april, ada tugas dari panitia SKETSA untuk pembuat final project ,kami memutuskan untuk menamai final project kami “Riung Ganesha”, panitianya tidak lain tidak bukan yah kami sendiri, SAPPK 2011. Tujuan diadakanya acara ini adalah untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya memelihara Ruang Terbuka Hijau,dalam hal ini kita mengangkat Taman Ganesha sebagai tema final project kita. Jujur, saya senang sekali dengan adanya final project kali ini,salah satunya adalah karena Riung Ganesha sekaligus menjadi acara penutup yang kepanitiaanya terdiri dari seluruh massa SAPPK 2011. Sebentar lagi, tepatnya 12 hari lagi kita akan berpisah menuju jalan masing-masing , menuju jurusan masing-masing. Dan saya masih sedikit tidak percaya, kalau hampir setahun yang lalu saya menginjakkan kaki di Sabuga dan keluar dengan membawa kartu tanda mahasiswa. SAPPK merupakan keluarga-tidak-berhubungan-darah pertama saya di Bandung. Banyak acara-acara yang kita buat bareng-bareng kayak Baksos, Asimptot, Makrab, Flash and Freeze Mob XD, futsal ceria, support tim olahraga SAPPK, dan akhirnya Riung Ganesha. Yang dapat saya harapkan semoga kita semua mendapat yang terbaik saat pengumuman di awal Juni nanti, baik itu pengumuman IP ataupun pengumuman penjurusan. It’s such an honour to spend my time with you, guys. Kita boleh beda jurusan, beda himpunan nantinya, tapi kita pernah satu SAPPK :’)

Balik ke renungan malam, hal ketiga adalah hal agama. Wah ini akan sedikit dibahas karena hanya Yang di atas dan saya saja yang berhak tahu. Tapi saya sadari saya perlu meng-upgrade pengetahuan saya tentang agama saya sendiri ini. Untuk dunia saja kita bisa menghabiskan waktu seharian, lima kali sehari saja mungkin kurang untuk bertemu dengan-Nya. Saya tidak ingin ibadah saya terasa berarti ketika saya membutuhkan pertolongan-Nya, saya tidak ingin setiap kali melihat Al-Quran hati saya tidak tenang karena jarang membaca dan mengamalkannya, saya tidak ingin menghabiskan hari-hari saya dengan kegiatan kurang bermanfaat di saat teman-teman yang lain melaksanakan shalat sunnah. Intinya, saya perlu memperbaiki banyak hal dan semoga saya masih sempat memperbaiki sebelum terlambat.

 Mimpi, Impian, Cita-cita, atau apapun namanya. Mimpi saya menjadi pemandu hidup saya, sehingga hidup saya setidaknya terasa lebih berarah. Paling tidak sudah ada beberapa resolusi yang saya lakukan untuk menggapai mimpi saya. Saya mungkin tidak berlari saat ini untuk mencapai mimpi saya, saya berjalan, berjalan dengan penuh keyakinan akan keajaiban yang mungkin saja dengan kehendak Tuhan akan terjadi. Terkadang saya berfikir banyak yang saya sudah korbankan, tenaga, waktu, uang, tetapi saya yakin suatu saat pasti akan indah pada waktunya . saya teringat salah satu (atau beberapa) buku karangan Andrea Hirata, yang banyak mengandung quotes-quotes tentang mimpi .





“Orang-orang itu telah melupakan bahwa belajar tidaklah melulu untuk mengejar dan membuktikan sesuatu, namun belajar itu sendiri, adalah perayaan dan penghargaan pada diri sendiri. (hlm. 197)”
“Those people have forgotten that studying is not always for chasing your dreams and proving something, but also for studying itself, is a celebration and appreciation for yourself”
―Andrea Hirata, Padang Bulan

“Berhenti bercita-cita adalah tragedi terbesar dalam hidup manusia”
“Stop dreaming is a biggest tragedy in humans life”
―Andrea Hirata, Sang Pemimpi

“Tuhan tahu tapi menunggu”
He knows,but He also waits
Andrea Hirata, Edensor

“Bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu. dan setiap mimpi yang terwujud hujan turun di Afrika ” - Arai”
Yang terakhir ini adalah favorit saya, “Just dream!  , then He will embrace those dreams and for every dream comes true, there’ll be rain fell in Africa”
―Andrea Hirata, Sang Pemimpi

Yang perlu diingat juga adalah, mungkin kita berdarah-darah dalam menggapai mimpi kita, jenuh, capek, dan lain sebagainya. Tetapi perlu kita sadari sesungguhnya akan banyak keajaiban yang kita temui dalam proses meraih cita-cita itu sebenarnya. Dalam berjuang mencapai mimpi kita, janganlah melakukan hal-hal buruk yang dapat merugikan orang lain. Mungkin mimpi kita tidak cepat tercapainya, dan membutuhkan usaha bertahun-tahun tapi tidak seharusnya kita menggunakan cara-cara kotor dalam meraih hal yang bisa saja tidak hanya kita sendiri yang menginginkannya. Jadi, nikmatilah proses pencapaian atau usaha kita dalam mencapai mimpi, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, percaya bahwa semua akan indah pada waktunya. Terakhir , semoga mimpi kita semua tidak hanya membawa manfaat bagi kita sendiri, tetapi juga untuk orang lain. Amin. sekian untuk renungan malam kali ini, saya berharap kita semua dapat melakukan yang terbaik di sisa setengah tahun yang menanti di hadapan kita, mari kita isi dengan hal-hal yang bermanfaat dan semoga bisa menjadi lebih baik daripada setengah tahun yang sudah berlalu ini.

"keep dreaming , then you’ll find some miracles in a way you’re reaching it.”

Senin, 21 Mei 2012

Kaum Terpinggirkan, Kaum untuk Menginpirasi

Ketika seseorang bertanya tentang orang yang paling menginspirasi hidup Anda, siapakah nama yang akan Anda sebutkan ? Banyak mungkin dari kita yang akan menjawab presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ibu Sri Mulyani, Sekretaris Jendral PBB dan serentetan nama orang-orang dengan jabatan tinggi dan nama besar yang akan kita sebutkan . Tidak salah memang kalau mengatakan bahwa orang orang tersebut banyak menginspirasi kita semua dengan kepintaran, kepiawaian, dan segenap kelebihan mereka dalam membawa diri. Namun , pernahkah kita berpikir jika sebenarnya inspirasi itu tidak hanya datang dari orang orang yang berpangkat  jendral atau bergelar doktor ?

Sering saya berjalan melewati sebuah gerobak gorengan di daerah Sekeloa untuk berangkat menuju kampus. Ketika saya tidak punya uang kecil untuk membayar angkot, biasanya saya membeli gorengan dulu di tempat tersebut untuk membeli makanan sekaligus menukar uang . Satu hal yang membuat saya terkesan adalah Ibu penjual gorengan tersebut selalu berlaku ramah kepada siapa saja . Saya sering malu sejujurnya karena hanya membeli satu atau dua gorengan , selain karena ingin menghemat juga alasan utama saya untuk menukar uang kecil. Walaupun saya hanya membeli satu buah gorengan , ibu yang bahkan saya belum tahu namanya itu selalu tersenyum melayani pelanggannya. Pernah saya berkata, “Maaf ya bu, saya ndak beli banyak banyak, kalau mau ndak usah pakai bungkus juga ndak papa “, dan ibu itu menjawab “ ndak apa apa neng, neng beli satu aja juga ibu sudah seneng ada yang laku “ . Subhanallah, jujur saya kagum dengan sikap ibu tersebut yang selalu bersyukur atas nikmat yang Tuhan berikan kepadanya . Ibu tersebut juga mengingatkan saya kepada bapak penjual amplop yang biasanya menjajakan dagangannya di trotoar dekat masjid Salman pada hari Jumat. Banyak yang salah menganggap bapak tersebut adalah pengemis, padahal sebenarnya bapak tersebut menjual amplop. Ya bapak tersebut mungkin memang menjual barang yang kebanyakan dari kita sudah tidak membutuhkannya, tapi satu hal yang membuat saya kagum dari bapak penjual amplop dan ibu penjual gorengan tersebut adalah sikap mereka yang tidak pernah menyerah dan mensyukuri nikmat yang ada . Bapak tersebut mengambil untung yang tidak seberapa dari penjualan amplopnya tetapi ia masih tetap berjualan amplop-amplop tersebut karena merasa hal tersebut masih lebih baik daripada ia mengemis . Ibu penjual gorengan tersebut masih tetap tersenyum melayani setiap pelangganya walau tidak semuanya memborong daganganya karena ia merasa itu lebih baik daripada daganganya belum terjual sama sekali. Bersyukur atas nikmat Tuhan sekecil apapun itu ,dan lebih baik lagi kalau dapat berbagi untuk sesama.Iitulah yang saya pelajari dari bapak penjual amplop dan ibu penjual gorengan tersebut.

Selanjutnya adalah ketika saya kembali ke daerah asal saya, Yogyakarta. Kota ini memang bukan tanpa alasan jika disebut sebagai kota murah senyum . Pernah suatu kali saya hampir menabrak badan samping becak karena terburu-buru . Saya sudah bersiap menerima cacian dan bentakan dari abang becak tersebut. Namun yang kembali membuat saya heran, abang becak tersebut malah tersenyum ramah kepada saya, tepat beberapa menit setelah saya hampir saja menghancurkan becaknya . Saya sendiri sampai heran dan belum sempat saya meminta maaf, abang becak tersebut sudah pergi. Hal tersebut menyadarkan saya betapa mudah bagi abang becak tersebut untuk menahan amarahnya dan tersenyum kepada saya, di saat menahan amarah adalah salah satu hal yang sulit dilakukan bagi kebanyakan orang. Selain masalah yang lebih mudah diselesaikan tanpa amarah, senyum tersebut memberikan secercah kelegaan kepada orang yang bersalah yang pada kasus ini adalah saya. Sebuah senyum yang dalam agama saya berarti sedekah baru saya sadari ternyata memiliki banyak manfaat di samping pahala bagi yang melakukanya. Sesedih atau semarah apapun kita , sesungguhnya menunjukkan amarah kita di depan umum adalah sesuatu yang bisa disebut public littering dan tidak seharusnya dilakukan. Namun kebanyakan dari kita terlebih masyarakat yang tinggal di perkotaan relatif lebih sulit untuk menahan amarah dan menahan kata-kata kotor. Contohnya adalah keadaan di jalan ketika jalanan macet dan matahari panas terik. Ketika ada seseorang yang tidak sengaja menyenggol kendaraan kita, banyak dari  kita yang langsung membentak dan mengeluarkan kata-kata kotor. Bayangkan jika kita menjadi bapak pemilik becak tadi, keadaanya hampir sama di siang hari yang terik dan jalanan yang macet, tetapi abang becak tersebut berhasil menahan amarahnya dan memilih untuk tersenyum kepada orang lain. Abang becak tersebut mungkin saja merasa bersyukur karena tidak terjadi apapun yang melukai kita, tidak ada pihak yang merugi dan tidak perlu memperpanjang masalah. Semua selesai cukup dengan senyum

Apakah hal-hal tersebut saya dapatkan dari orang yang berkedudukan tinggi, politikus terkenal, atau orang-orang dengan serentetan gelar di belakang namanya? Tidak, mereka semua adalah orang-orang yang kadang masyarakat menyebut mereka dengan “kaum terpinggirkan” . Ternyata jabatan atau kedudukan tidak harus menjadi patokan agar seseorang dapat menginspirasi sekitarnya , asalkan kita sendiri berpikiran terbuka terhadap berbagai hal di sekitar kita. Banyak sebenarnya orang-orang yang dapat menjadi inspirasi bagi kita , orang-orang yang mungkin luput dari perhatian kita dan ironisnya perhatian kita lebih tertuju kepada mereka yang sebenarnya belum tentu pantas menjadi sorotan media. Banyak pula contoh-contoh kecil yang lebih dekat dengan kehidupan kita sehari-hari dan akrab dengan kita namun kita sendiri tidak menyadarinya. Dari hal tersebut terdapat hal-hal yang dapat kita pribadi perbaiki untuk diri kita sendiri, agar lebih banyak membuka pikiran kita dan lebih memikirkan sesama , karena sesungguhnya selain kodrat manusia yang tidak bisa hidup sendiri, manusia akan terus belajar seumur hidup mereka. Belajar apa saja dan di mana saja , dan apa yang manusia dapat pelajari tidak selalu apa yang diajarkan di bangku kuliah, namun juga hal-hal kehidupan yang mungkin lebih tepat jika kita belajar dari kaum terpinggirkan tersebut.

Kamis, 10 Mei 2012

A Part of Me


Banyakkah dari kita yang berpikiran seperti itu ? bahwa kesuksesan yang kita raih adalah murni dari kerja keras kita sendiri. Saya sendiri sewaktu melihat gambar di atas rada “jleb” dan merenung sebentar. Memang benar bahwa mau dibawa kemana hidup kita adalah keputusan kita sendiri dan kita sendirilah yang harus memegang kendali atas hidup kita, tetapi kalau kita mau membuka mata, ternyata banyak orang bahkan selain orangtua kita yang secara tidak sadar berkontribusi atas kesuksesan kita.

Yang paling dekat, tentu saja mereka adalah orang tua kita sendiri. Setahun yang lalu, orangtua saya seperti tidak begitu menyetujui keputusan saya untuk sekolah di luar kota, tetapi nama ITB selalu terlintas di benak saya jika ditanya kemana saya ingin melanjutkan sekolah. Saya diterima di ITB melalui jalur SNMPTN Undangan, dan pilihan saya cuma satu, Institut Teknologi Bandung, titik . Yah saya akui memang saya sedikit keras kepala apalagi apabila saya sudah menginginkan sesuatu, orangtua saya khawatir saya tidak bisa menjaga diri di luar pengawasan mereka, tingkat kejahatan yang kian meningkat di kota-kota besar seperti Bandung dan Jakarta, dan masih banyak alasan-alasan lain untuk mengurungkan niat saya kuliah di luar kota.

Saya sendiri sadar, kuliah di luar kota tentunya membutuhkan banyak biaya mulai dari biaya kuliah, alat-alat kuliah, tempat tinggal, transportasi dan makan sehari-hari dibandingkan kuliah di kota sendiri. Saya mulai berpikir bagaimana caranya agar saya tidak menambah beban orangtua saya tetapi juga sekaligus tidak melepas impian saya. Saya mulai mencari info tentang beasiswa di ITB pada awal bulan Januari dan mulai melengkapi berbagai persyaratan, tetapi sayangnya pada saat itu pemerintah mengumumkan perubahan sistem penerimaan mahasiswa baru, yaitu melalui SNMPTN Undangan dan SNMPTN Tulis. Saya sedikit kecewa karena berkas berkas untuk melamar beasiswa yang sudah saya persiapkan tidak jadi saya gunakan. Saya ikuti prosedur SNMPTN Undangan sampai selesai, Alhamdulilah segala puji bagi Allah saya diterima di SAPPK ITB, Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan. Senang bukan main diterima di kampus Ganesha, tetapi perjuangan belum berhenti. Bagaimana saya bisa bertahan di sana ? dengan segala keterbatasan yang ada?

Saya teringat Ibu saya yang sepulang dari sholat Isya di masjid langsung bersujud syukur ketika saya beritahu kebar gembira tersebut. Melihat Ibu saya sujud, jujur begitu banyak perasaan yang bercampur di benak saya . Saya terharu melihat ibu saya gembira atas salah satu keberhasilan kecil saya, tetapi juga sekaligus bimbang bagaimana saya harus menghadapi beliau di hari hari kedepan, saya tentu tidak bisa terus menerus bergantung kepada orangtua saya. Meminta kepada orangtua adalah hal terakhir yang ingin saya lakukan, karena kuliah di luar kota adalah keputusan saya sendiri sehingga saya harus berani menanggung konsekuensinya, apapun itu. Akhirnya pada hari pertama pendaftaran di Sabuga, saya memberanikan diri mengajukan beasiswa , dan sekali lagi Alhamdulillah saya diterima dan terdaftar sebagai mahasiswa penerima BIUS, ITB untuk semua.

Sudah selesai sampai di sini? Belum. Masih ada banyak orang selain orangtua kita yang mungkin tidak bisa kita sebutkan satu persatu untuk mengungkapan rasa terimakasih kita. Ibu Betty Alisjahbana namanya, saya bertemu pelopor beasiswa BIUS tersebut pada hari pertama Bridging BIUS, di mana saya tidak hanya bertemu dengan senior-senior lain penerima BIUS tetapi juga relawan-relawan BIUS. Mereka banyak bercerita dengan kehidupan kuliah dulu dan pengalaman-pengalaman mereka seusai kuliah. Banyak sekali cerita dan pelajaran yang saya ambil waktu itu, dan saya ingat ada seorang relawan yang berkata bahwa sebenarnya kami penerima beasiswa BIUS itu sangat beruntung, 4 tahun dibiayai kuliah di mana sebelumnya kebanyakan beasiswa dibatasi setahun, dan untuk tahun-tahun selanjutnya mereka harus mencari beasiswa lainya lagi.

Beasiswa BIUS bisa dikatakan anugerah dalam hidup saya. Ketika saya baru menginjak kelas 1 SMA, pada waktu itu Ibu Betty datang dan pergi dari satu perusahaan ke perusahaan lain untuk mecari donatur-donatur dari beasiswa yang digagasnya. Ada orang yang tidak saya kenal pada waktu itu rela bersusah payah merelakan waktu dan tenaganya untuk membantu keberlangsungan kuliah saya dan beratus-ratus pelajar SMA lainya. Terlepas dari adanya takdir, saya percaya bahwa jika kita berusaha sekuat tenaga pasti Tuhan akan memberikan jawaban terbaiknya, entah dari mana atau dari siapapun itu Tuhan menyampaikan jawaban-Nya. Ibu Betty hanya satu contoh dari begitu banyak orang yang berpengaruh di sekitar saya, ada keluarga dari Ayah saya yang membantu menampung saya di Bandung, ada saudara-saudara saya yang kerap kali membantu saya jika menemui kesulitan, teman-teman dan senior yang bersedia mengajari kalkulus, fisika, dan kimia dasar ; ibu penjual gorengan yang selalu ramah dan menjadi tempat penukaran uang sementara saya ketika kehabisan uang kecil untuk ngangkot, dan masih banyak lagi .

Capek belajar kalkulus dan segala tetek bengeknya, saya kembali mengingat alasan dan tujuan saya berada di sini, begitu juga dengan orang-orang yang telah membantu saya untuk sampai di sini. Sama seperti saat kita jatuh, mungkin seperti nilai tidak sebagus yang diharapkan atau  galau masalah “ekonomi”, ingat lagi ada berapa orang yang sudah kalian singkirkan untuk bisa duduk di bangku kuliah kalian dan orang orang yang sudah membantu kalian selama ini. Apakah mengecewakan mereka adalah suatu keputusan yang baik ? kita harus berusaha menjadi yang terbaik yang kita bisa bukan hanya untuk diri kita sendiri, tetapi juga untuk orang-orang di sekitar kita karena hal tersebut adalah salah satu bentuk sikap menghargai usaha mereka . Lebih baik lagi kalau kita berniat dan bisa membalas kebaikan yang pernah kita terima sekecil apapun itu, sebaikbaiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sekitarnya bukaaan ? c:

"Allah tak pernah janjikan langit selalu biru, jalan hidup tanpa batu, matahari tanpa hujan, kebahagiaan tanpa kesedihan, sukses tanpa perjuangan. Tapi Allah janjikan kemudahan bersama kesulitan, rahmat dalam ujian, ganjaran buat kesabaran, keteguhan dalam perjuangan.. Bukankah indahnya pelangi baru kita rasakan setelah turunnya hujan?"   -anon-


Selasa, 08 Mei 2012

South Korean's Susan Boyle, Sung Bong Choi




"Regardless of his hard life, he passionately runs toward what he really wants and even talented ones rarely have that passion"

masih ada alasan lagi buat ga bersyukur atas apa yang sudah Tuhan berikan ?

Senin, 07 Mei 2012

Kenapa Harus Français?

Yap,mungkin teman teman bisa menduga isi post saya kali ini dari judul di atas. Post merangkap curhat ini ingin menuangkan sebuah pemikiran saya saja tentang hal hal yang membuat saya ingin sekali menguasai bahasa asing satu ini, kalau tidak menguasai setidaknya paham percakapan standar atau sehari-hari deh.


Mungkin banyak dari kita yang menganggap fasih berbahasa inggris saja sudah cukup untuk bekal meniti karir di masa depan, tetapi seiring dan sejalan dengan arus globalisasi, kemampuan berbahasa dan wawasan yang luas tentang budaya-budaya di negara lain merupakan suatu tuntutan. Tidak hanya dalam dunia kerja nanti, manfaat dari mempelajari bahasa asing selain bahasa inggris sebenarnya banyak sekali dan  bahkan dalam kesempatan-kesempatan tertentu tak bernilai harganya. Dalam hal ini, saya ingin mengemukakan apa saja sih kebihan bahasa prancis yang siapa tahu membuat teman teman sekalian ikutan tertarik untuk mempelajarinya. ヘ(^_^ヘ)

1.  Bahasa yang dipakai di seluruh dunia

Lebih dari 200 juta orang berbicara Bahasa Prancis di 5 benua. Bahasa Prancis adalah bahasa asing yang paling banyak dipelajari setelah bahasa Inggris dan bahasa kesembilan yang paling banyak dipergunakan di dunia.

memang tidak salah kalau menyebut bahasa inggris sebagai bahasa internasional, tetapi ternyata bahkan jika kita bepergian ke suatu tempat yang jauh dari kota besar di suatu negara asing, tidak semua dari penduduk setempat terbiasa menggunakan bahasa inggris. selain itu bahasa prancis merupakan bahasa resmi di 29 negara seperti Canada, Guyana, dan lain lain. Merupakan bahasa kedua di 7 negara, kebanyakan adalah negara-negara bekas jajahan Prancis seperti negara-negara di Afrika Barat. Tidak salah juga kalau menyebut bahasa prancis sebgai bahasa perjalanan karena sangat berguna ketika kita bepergian. 
  

2.  Bahasa untuk mencari kerja

Fasih berbahasa inggris sendiri saja sudah jadi nilai plus apalagi di tambah bahasa prancis? Dan faktanya Bahasa Prancis merupakan bahasa resmi PBB, Uni Eropa, UNESCO, NATO, Komite Olimpiade International, dan berbagai Lembaga Hukum Internasional. Bahasa Perancis juga merupakan bahasa yang digunakan di 3 kota (Strasbourg, Bruxel dan Luxembourg) tempat kedudukan institusi Eropa. Cocok nih buat teman teman yang mengambil jurusan Hubungan Internasional.
Selain itu, dengan menguasai bahasa prancis tentunya variansi pekerjaan semakin banyak. Contohnya, mungkin background kita arsitektur atau teknik elektro, tetapi dengan menguasai bahasa prancis kita bisa iseng-iseng melamar menjadi penerjemah. Buat mahasiswa yang galau ekonomi juga bisa menambah pendapatan dengan mengajar atau menulis lepas , tentunya kalau sudah memenuhi kualifikasi.

3.  Bahasa untuk mempelajari bahasa lain

Belajar Bahasa Prancis memudahkan untuk mempelajari bahasa lain, terutama yang berasal dari Bahasa Latin seperti Bahasa (Spanyol, Italia, Portugis atau Rumania) begitu juga Bahasa Inggris, karena lebih dari 50% kosa kata bahasa Inggris terkini merupakan serapan dari Bahasa Prancis.

Dulu teman saya pernah bilang, jangan belajar bahasa prancis dan inggris bersamaan karena pasti akan tercampur-campur grammarnya, tapi sebenarnya belajar bahasa prancis itu seperti sedikit-sedikit meraba bahasa inggris. Awal-awal saya belajar bahasa prancis, kebanyakan saya akan menghubung-hubungkan kata-kata dalam bahasa prancis ke bahasa inggris. contohnya, ketika ada kata langue (n.f) pasti kebanyakan dari kita berpikir bahwa ini bentuk awal dari kata language, atau ketika ada kata compendre (v.) kita pasti langsung menghubungkan dengan verb to comprehend, dan memang artinya kurang lebih sama yaitu bahasa dan memahami.   
Soo, ternyata bahasa inggris dan bahasa prancis itu deket banget, vocabulary dalam bahasa inggris sedikit banyak mirip dengan bahasa prancis dan belajar bahasa prancis dapat menyegarkan ingatan-ingatansekaligus menambah vocabulary bahasa inggris kita.

4.  Bahasa budaya, cinta, dan nalar

Belajar Bahasa Prancis, pertama-tama merupakan kesenangan untuk mempelajari bahasa yang indah, kaya dan berirama dan sering disebut bahasa cinta. Bahasa Prancis juga merupakan bahasa analitik yang dapat menyusun pola pikir dan mengembangkan nalar kritis  yang dibutuhkan pada saat diskusi ataupun bernegosiasi

Apa yang pertama kali teman-teman pikirkan ketika mendengar kata Prancis? budaya, anggur, fashion, mode, menara eiffel, romantis, dan masih banyak lainnya. Bisa disimpulkan Prancis memiliki segudang keindahan dan romantika yang tercermin dalam bahasanya. Bahasa prancis terdengar (paling tidak untuk saya) sangat indah dan berirama dan menarik untuk dipelajari.
     5.  Bahasa untuk pendidikan

Berbahasa Prancis terutama memungkinkan untuk melanjutkan studi di Prancis baik di Universitas-universitas yang mempunyai reputasi atau di Sekolah-sekolah Tinggi Bisnis maupun Teknik, yang termasuk Sekolah-sekolah Tinggi terbaik di Eropa dan bahkan di dunia

 Selain Prancis, benua Eropa sendiri sudah menjadi tempat favorit untuk melanjutkan pendidikan untuk gelar S2 dan S3. Banyak dari mahasiswa indonesia yang menjadikan benua Eropa sebagai tempat tujuan mereka melanjutkan S2. Salah satu keunggulan sistem pendidikan di Eropa adalah pengawasan kualitas pendidikan yang sangat ketat dari pemerintah, dan untuk beberapa negara seperti Jerman , kualitas dari seluruh bidang studi dan universitas yang ada merata dan terakreditasi sangat baik.

Hal-hal di atas tentunya belum mencakup semua keuntungan mempelajari bahasa prancis, ada keuntungan-keuntungan yang mungkin saja tidak kita sadari seperti menambah wawasan kita tentang budaya-budaya baru, berkenalan dengan orang-orang baru sekaligus memperluas jaringan kerja, melatih otak kita untuk fasih membedakan dua atau lebih bahasa, dan masih banyak lainnya.

Bagi teman-teman sekalian yang masih ragu untuk belajar bahasa asing, percaya aja kalau belajar bahasa asing itu gak ada ruginya, malah menurut saya itu merupakan suatu bentuk investasi untuk masa depan. Belajarnya sendiri juga harus niat, jangan malas dan jangan ragu-ragu untuk bertanya , dan yang paling penting jangan takut untuk salah . bahasa asing selain bahasa inggris memang kadang-kadang tidak terduga cara pengucapannya sehingga harus membutuhkan banyak latihan. Wkwk postingan kali ini sekaligus memotivasi saya untuk terus dan terus belajar ( ´ ` ). keep chasing your own dreams and ..


terimakasih sudah membaca ! ( ´ ▽ ` )ノ