ITB Journalist Apprentice-Day 6
Pertemuan IJA selasa itu diisi oleh pemateri Kak Ria Ayu Pramnudita
(Pemimpin Redaksi Kantor Berita ITB, Teknik Kimia 2010) dan Kak Vernida
(Manajer Proyek Kantor Berita ITB, Teknik Fisika 2010). Inti materi dari
pertemuan hari itu adalah membahas tugas kelompok kami yang berupa feature
news. Tema feature news kita pada saat itu adalah Revitalisasi Gedung-gedung di
ITB. Saya mendapat partner untuk meliput bersama Nabila Febitsukarizky Bunyamin
dan tugas pertama kita meliput berita feature news adalah Revitalisasi Gedung
Seni Rupa ITB. Berikut saya lampirkan berita yang kami kirimkan setelah
mewawancarai Bapak Agus Ekomadyo (Dosen Arsitektur) dan Bapak Muslinang (Ketua
Proyek Pengembangan JICA) :
Dari artikel yang kami kirimkan tersebut, memang terdapat beberapa
penggunaan kata yang salah atau bahkan tidak perlu. Kalau masalah penulisan
memang itu mmerupakan evaluasi bagi saya karena yang melakukan wawancara ke
Bapak Muslinang adalah Dede dan malam itu Dede ada latihan Paduan Suara
Mahasiswa ITB. Jadi untuk menebus dosa
tidak ikut wawancara (saya ada kuliah siang itu), tugas menulis berita
diserahkan kepada saya. Maklum narasumber kami cukup sibuk walhasil kami baru
bisa melakukan wawancara pada hari Jumat. Hari Sabtu dan Minggu tentu saja
sudah ‘sengaja’ saya agendakan untuk osjur. Saya cukup kalut mengerjakan
artikel tersebut tetapi alhamdulillah sebelum tengah malam sudah selesai dan
saya kirimkan ke Kak Dita. Evaluasi dari Kak Dita cukup membangun, langsung
tepat ke inti kesalahan dan bagaimana memperbaikinya. Inti dari feature news
adalah menangkap hal-hal yang tidak bisa ditangkap oleh flash news, ambil sisi
lain dari sebuah berita. Maka dari itu kelompok kami memutuskan untuk
mengangkat tema atap sirap yang banyak orang mungkin tidak sadar apa makna di
balik jenis atap yang sudah lama menjadi ikon bangunan ITB tersebut.
Anyway, saya mendapat banyak pelajaran dari tugas kali ini. Saat
mewawancarai Bapak Agus Ekomadyo, saya memang merasa cupu pengetahuannya untuk
bidang arsitektur (hahah padahal saya kan juga masuk fakultasnya SAPPK) tapi
Bapak Agus cukup ramah dan berbicara dengan santai. Mata saya cukup terbuka dan
beliau menyarankan untuk meliput mengenai dua bangunan ITB lain yang
direkomendasikan untuk mendapat penghargaaan. Bangunan tersebut adalah Lab
Mekanika Fluida dan Lab Hidraulika. Bangunan tersebut memiliki struktur
arsitektur yang terungkap (semacem Aula Barat ITB yang legendaris ) dan ITB
berusaha untuk mempromosikan kedua bangunan tersebut ke semacam organisasi
pemberi penghargaan untuk bangunan bersejarah. Yah ITB sedang melakukan revitalisasi
yang menurut saya cukup besar-besaran, dan konservasi bangunan bersejarah
tersebut harusnya dipublikasikan. ITB itu concern
loh mengenai bangunan-bangunan bersejarah yang ada di dalamnya, sehingga tidak
heran kalau revitalisasi ini juga sekaligus memfokuskan pada ‘maintenance’
yaitu perawatan terhadap bangunan-bangunan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Thanks for comment !