“Apabila mereka melihat keikhalasan di dalam keikhlasannya,
maka keikhlasan mereka itu memerlukan keikhlasan lagi”
Ikhlas. Satu kata yang gampang diucapkan tapi susah
diterapkan. Ikhlas ini punya temen yang sama sama tipikal “susah diterapkan
gampang diucapkan” ,namanya sabar. Walau ngedapetinnya susah, tapi kalau dua
duanya dimiliki manusia, menurut saya dia orang yang paling bahagia di dunia. Haha
well, paling enggak dia tahu cara paling gampang untuk buat dirinya sendiri bahagia
:’). Sabar tak bertepi, Ikhlas tak berujung.
Misalnya aja, HP ilang, asma tiba tiba jadi sering kambuh,
screen protector HP kesayangan dirusak adek, rencana liburan meleset, gajadi
jadi ambil ekstensif di IFI gara-gara yang minat kurang, kecelakaan mobil. Satu
kejadian ga enak aja rasanya udah paling
merana di dunia ini. Ngerasa yang ujiannya paling gede seantero umat adam.
Terus akhir akhir ini saya mikir, bleh ujian hidup mah
sebenernya sederhana. Gak ada yang rumit, ya asal itu tadi, sabar dan ikhlas.
Kehilangan demi kehilangan, ketika misalnya kita menerapkan apa itu ikhlas
tadi, insyaallah Allah akan memberikan pengganti yang lebih baik, jauuuuh lebih
baik. Apalagi, ini nih yang paling
sering didenger “Tuhan tidak akan memberikan ujian yang melampaui batas
kemampuan hamba-Nya”. Percaya aja, sebenernya kondisi seberat apapun pasti bisa dilalui. Manusia itu makhluk
yang kuat dan ditakdirkan untuk survive.
Kadang manusia nggak tahu seberapa kuat dia, sampai jadi kuat hanya
satu-satunya pilihan yang dia punya.
Mungkin saya kurang sabar, mungkin saya kurang ikhlas. Jadi
ujian buat saya ya khusus buat kekurangan yang ada di saya ini. Kalau mau
sabar, ya harus dihadapkan dengan ujian. Kalau mau ikhlas, ya harus dimulai
dari menikmati ujian yang diberikan. Kalau begitu, Najma, kurang-kurangilah mengeluh,
kurang kurangi menampilkan muka sedang banyak masalah, kurang-kurangi mood
senggol bacok anda. Syukuri semua ujian
yang diberikan Tuhan, sebenarnya dari semua ujian yang diberikan-Nya, Tuhan
ingin menjadikan kita manusia yang lebih baik lagi. Ketika kita mampu melewatinya, terseok seok
sekalipun, pasti rencana-Nya lebih indah dari yang kita bayangkan. Tuhan tidak pernah ingkar janji :)
Innaka la tukhliful mi'ad.” - "Sesungguhnya Engkau tidak akan menyalahi janji."
BalasHapus