Gasp! \ (゚Д゚|||) / Saya baru sadar bulan mei sudah mendekati akhir, dan 5 bulan sudah tahun 2012 ini berjalan. Dua semester sudah saya jalani di ITB, dan sekitar 10 bulan saya menetap di Bandung. Banyak hal yang ketika saya melihat ke belakang membuat saya merasa senang sekaligus sedih, bangga sekaligus kecewa, dan banyak perasaan yang bercampur aduk. Beberapa hari lagi menuju pertengahan tahun dan masih ada beberapa resolusi saya yang belum tercapai atau belum rutin saya lakukan.
Kuliah, Alhamdulillah saya masih bisa mempertahankan nilai-nilai saya. Yah untuk fisika dasar dengan berat hati saya harus legowo menerima kenyataan nilai saya turun satu indeks, tapi saya sendiri sudah bersyukur mendapat nilai tersebut karena terus terang saya tidak begitu suka dengan materi semester dua ini. Mending lah ya semester satu tentang kinematika dan gerak masih bisa dinalar, nah semester dua ini tentang listrik dan magnet kebanyakan. Ditambah lagi, saya ini tipe orang yang belajarnya dari pelajaran yang saya sukai dulu, saya gak bilang saya benci fisika, tapi saya lebih suka kalkulus daripada fisika (serius! ). Dan di akhir penghujung semester saya baru sadar porsi belajar saya sedikit tidak seimbang, saya lebih menaruh hati pada kalkulus dan kimia, dan menganaktirikan fisika. Hahaha salah sendiri pake bawa-bawa listrik, magnet, Gauss dan antek-antek yang lain, coba kalo dia kalem-kalem aja rumus-rumusnya kayak F=ma dan rumus rumus Newton lainya, yah paling gak saya lebih semangat belajarnya ( ̄ー ̄).
Semester ini juga kita anak SAPPK 2011 bertemu dengan mata kuliah pengantar jurusan TEKPRES, singkatan dari teknik presentasi dan komunikasi. Dengan adanya mata kuliah ini, setidaknya seseorang bisa belajar seperti apa manajemen waktu yang baik itu, hahaa ngerti kan maksudnya gimana. Tugas-tugas tekpres ini, terutama untuk tekpres arsitektur memang (kalau buat saya) cukup menyita banyak waktu. Saya jadi inget saat awal pertengahan semester, weekend dan Rabu malam itu udah ritual buat ngerjain tekpres, sisanya yah siap-siap kalau ada asistensi mendadak. Tugasnya sebenarnya gak begitu berat, tetapi kalau misalnya sudah bertemu dengan UTS-UTS yang lain. Heeumpfh, jangan tanya bagaimana rasanya. Saya masih ingat pertengahan bulan maret, ada seminggu yang isinya hari senin asistensi,hari selasa praktikum pti, hari kamis pengumpulan tugas perspektif dua titik hilang (dan itu saya minggu sebelumnya ngulang) beserta suasananya dan sekaligus UTS sketsa freehand, hari jumat praktikum fisika dasar dan sorenya UTS Kalkulus. Mantap? Saya belum nemu kata yang bisa menggambarkan minggu minggu tersebut sebenarnya.
Organisasi, aah saya akuin kalau saya sedikit tercecer menyangkut hal ini. Kebanyakan memang terbentur jadwal kuliah atau sedang mengerjakan tugas bersama teman. Semester dua ini bisa dihitung dengan jari berapa kali saya ke kolam renang dan latihan bareng anak-anak unit, padahal tujuan saya renang itu juga untuk kesehatan saya sendiri . Untungnya di akhir bulan april, ada tugas dari panitia SKETSA untuk pembuat final project ,kami memutuskan untuk menamai final project kami “Riung Ganesha”, panitianya tidak lain tidak bukan yah kami sendiri, SAPPK 2011. Tujuan diadakanya acara ini adalah untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya memelihara Ruang Terbuka Hijau,dalam hal ini kita mengangkat Taman Ganesha sebagai tema final project kita. Jujur, saya senang sekali dengan adanya final project kali ini,salah satunya adalah karena Riung Ganesha sekaligus menjadi acara penutup yang kepanitiaanya terdiri dari seluruh massa SAPPK 2011. Sebentar lagi, tepatnya 12 hari lagi kita akan berpisah menuju jalan masing-masing , menuju jurusan masing-masing. Dan saya masih sedikit tidak percaya, kalau hampir setahun yang lalu saya menginjakkan kaki di Sabuga dan keluar dengan membawa kartu tanda mahasiswa. SAPPK merupakan keluarga-tidak-berhubungan-darah pertama saya di Bandung. Banyak acara-acara yang kita buat bareng-bareng kayak Baksos, Asimptot, Makrab, Flash and Freeze Mob XD, futsal ceria, support tim olahraga SAPPK, dan akhirnya Riung Ganesha. Yang dapat saya harapkan semoga kita semua mendapat yang terbaik saat pengumuman di awal Juni nanti, baik itu pengumuman IP ataupun pengumuman penjurusan. It’s such an honour to spend my time with you, guys. Kita boleh beda jurusan, beda himpunan nantinya, tapi kita pernah satu SAPPK :’)
Balik ke renungan malam, hal ketiga adalah hal agama. Wah ini akan sedikit dibahas karena hanya Yang di atas dan saya saja yang berhak tahu. Tapi saya sadari saya perlu meng-upgrade pengetahuan saya tentang agama saya sendiri ini. Untuk dunia saja kita bisa menghabiskan waktu seharian, lima kali sehari saja mungkin kurang untuk bertemu dengan-Nya. Saya tidak ingin ibadah saya terasa berarti ketika saya membutuhkan pertolongan-Nya, saya tidak ingin setiap kali melihat Al-Quran hati saya tidak tenang karena jarang membaca dan mengamalkannya, saya tidak ingin menghabiskan hari-hari saya dengan kegiatan kurang bermanfaat di saat teman-teman yang lain melaksanakan shalat sunnah. Intinya, saya perlu memperbaiki banyak hal dan semoga saya masih sempat memperbaiki sebelum terlambat.
Mimpi, Impian, Cita-cita, atau apapun namanya. Mimpi saya menjadi pemandu hidup saya, sehingga hidup saya setidaknya terasa lebih berarah. Paling tidak sudah ada beberapa resolusi yang saya lakukan untuk menggapai mimpi saya. Saya mungkin tidak berlari saat ini untuk mencapai mimpi saya, saya berjalan, berjalan dengan penuh keyakinan akan keajaiban yang mungkin saja dengan kehendak Tuhan akan terjadi. Terkadang saya berfikir banyak yang saya sudah korbankan, tenaga, waktu, uang, tetapi saya yakin suatu saat pasti akan indah pada waktunya . saya teringat salah satu (atau beberapa) buku karangan Andrea Hirata, yang banyak mengandung quotes-quotes tentang mimpi .
“Orang-orang itu telah melupakan bahwa belajar tidaklah melulu untuk mengejar dan membuktikan sesuatu, namun belajar itu sendiri, adalah perayaan dan penghargaan pada diri sendiri. (hlm. 197)”
“Those people have forgotten that studying is not always for chasing your dreams and proving something, but also for studying itself, is a celebration and appreciation for yourself”
―Andrea Hirata, Padang Bulan
“Berhenti bercita-cita adalah tragedi terbesar dalam hidup manusia”
“Stop dreaming is a biggest tragedy in humans life”
―Andrea Hirata, Sang Pemimpi
“Tuhan tahu tapi menunggu”
He knows,but He also waits
― Andrea Hirata, Edensor
“Bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu. dan setiap mimpi yang terwujud hujan turun di Afrika ” - Arai”
Yang terakhir ini adalah favorit saya, “Just dream! , then He will embrace those dreams and for every dream comes true, there’ll be rain fell in Africa”
―Andrea Hirata, Sang Pemimpi
Yang perlu diingat juga adalah, mungkin kita berdarah-darah dalam menggapai mimpi kita, jenuh, capek, dan lain sebagainya. Tetapi perlu kita sadari sesungguhnya akan banyak keajaiban yang kita temui dalam proses meraih cita-cita itu sebenarnya. Dalam berjuang mencapai mimpi kita, janganlah melakukan hal-hal buruk yang dapat merugikan orang lain. Mungkin mimpi kita tidak cepat tercapainya, dan membutuhkan usaha bertahun-tahun tapi tidak seharusnya kita menggunakan cara-cara kotor dalam meraih hal yang bisa saja tidak hanya kita sendiri yang menginginkannya. Jadi, nikmatilah proses pencapaian atau usaha kita dalam mencapai mimpi, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, percaya bahwa semua akan indah pada waktunya. Terakhir , semoga mimpi kita semua tidak hanya membawa manfaat bagi kita sendiri, tetapi juga untuk orang lain. Amin. sekian untuk renungan malam kali ini, saya berharap kita semua dapat melakukan yang terbaik di sisa setengah tahun yang menanti di hadapan kita, mari kita isi dengan hal-hal yang bermanfaat dan semoga bisa menjadi lebih baik daripada setengah tahun yang sudah berlalu ini.
"keep dreaming , then you’ll find some miracles in a way you’re reaching it.”