Sabtu, 27 Oktober 2012

Flash News – Photo Journalism


Journalist Apprentice - Day 2
Hari Sabtu, 20 Oktober pagi itu saya berangkat menuju gedung Annex untuk mengikuti pelatihan jurnalistik. Yap hari itu bertepatan dengan hari Wisuda bulan Oktober ITB. Benar-benar hari yang sangat indah untuk sekitar 3000 sarjana muda ITB. Suasana kampus hari itu benar-benar semarak, semoga suatu saat nanti saya bisa merasakan wisuda seperti itu ( ´ ` ) . Balik lagi ke Journalist Apprentice, materi hari ini adalah tentang Flash News dan Photojournalism. Pemateri untuk materi Flash News adalah Kak Divie dan untuk materi Photojournalism adalah kak Gilang.

Flash News
Adalah berita aktual mengenai liputan suatu acara yang dikemas secara ilmiah namun sekaligus menarik, idealnya terdiri dari 300-400 kata. Finishing dari flash news oleh reporter  maksimal 1x24 jam setelah kejadian dan selanjutnya  akan dievaluasi dan difinalisasi oleh pimpinan redaksi.
Dalam membuat flash news lingkup Kantor Berita ITB, terdapat aturan-aturan seperti :

- Fokus ke materi acara
- Tonjolkan ke-ITBan
- Kemas secara ilmiah dan menarik.
Ketika ketiga syarat tersebut dipenuhi, maka tentu akan dihasilkan flash news yang menarik, informatif, dan sesuai dengan kebutuhan.

Flash news terdiri dari 4 komponen utama yaitu :
Judul Berita
Judul berita berfungsi mencerminkan isi tulisan, mempromosikan berita, dan pengarsipan. Judul berita merupakan first impression bagi pembaca, sehingga diperlukan pemilihan kata yang tepat untuk judul berita. Syarat dari judul berita adalah singkat, representatif, dan menarik. Menentukan judul berita bisa dilakukan sebelum ataupun setelah penulisan berita. Kelebihan dari penulisan judul sebelum penulisan berita adalah pengembangan tulisan lebih terarah. Sedangkan dengan penentuan judul setelah penulisan berita, kelebihannya adalah membuat judul lebih representatif.

Bagaimana membuat judul berita yang baik ?

Caranya antara lain adalah dengan eliminasi kata , standar Kantor Berita ITB adalah maksimal 12 kata. Lebih dari itu disarankan untuk mengeliminasi kata-kata yang dianggap kurang penting.
Kedua, gunakan kata-kata yang mengundang ketertarikan.
Ketiga, gunakan EYD yang baik dan benar, jika menyingkat di judul sebaiknya dijelaskan kepanjangan dari singkatan tersebut di teras berita.
Keempat, hindari penggunaan bahasa inggris.

Tidak jarang Kantor Berita ITB menggunakan standar penulisan judul [x] : [y]. Penulisan tersebut dapat digunakan untuk flash news ataupun feature news, tujuanya adalah untuk memperjelas konten berita dan narasumber/ acara utama. Contoh berita yang saya kutip dari itb.ac.id adalah :



Teras / Lead Berita
teras berita mengandung pernyataan-pernyataan 5W+1H , namun diutamakan untuk menyertakan when, where, who, dan what . Intinya, teras berita meliput informasi-informasi penting dari konten sebuah berita.

Untuk standar Kantor Berita ITB, umumnya teras berita dimulai dengan ‘BANDUNG, itb.ac.id - ....’ . seperti berita yang saya kutip dari itb.ac.id :


Subjudul
Subjudul bersifat tentatif. Fungsinya adalah untuk membagi isi berita menjadi beberapa pokok pembahasan. Subjudul terdiri dari minimal dua paragraf dengan satu paragraf minimal terdiri dari satu kalimat utama dan tiga kalimat pendukung.

Isi Berita
Isi berita dan judul berita harus sesuai . isi berita adalah hal-hal yang menarik dan relevan


Photojournalism

Adalah berita yang diceritakan dalam sebuah gambar, karena terkadang sebuah gambar dapat bercerita lebih dari seribu kata :’)

Elemen-elemen Photojournalism :
Timeliness (rentang waktu)
Objektivitas
Naratif (ada yang diceritakan)

Komponen dari berita foto adalah foto dan caption. Pada caption dimasukkan juga narasi tentang 5W+1H 

Rule of Third
Adalah teori yang menyatakan bahwa, jika pusat objek yang akan kita foto diletakkan pada pertemuan antara garis-garis (intersect) maka akan membuat proporsi foto tersebut lebih ‘seimbang’ dan terlihat lebih natural jika dibandingkan dengan peletakan objek di tengah .

ISO
Adalah sensitivitas terhadap cahaya, berikut adalah foto yang saya ambil untuk pengerjaan tugas ITB Journalist Apprentice

ISO 200

ISO 800



ISO tinggi : makin peka cahayanya, makin banyak noise-nya, biasa digunakan untuk low light atau foto yang membutuhkan high speed.
ISO rendah : penyerapan cahaya kurang peka, noise warnamakin sedikit karena sifatnya yang tidak peka, baik untuk daylight shot

Shutter Speed dan Aperture
Shutter speed adalah kecepatan lensa mengambil gambar. Semakin cepat mengambil gambar atau semakin kecil shutter speed-nya, semakin kecil kemungkinan hasil gambar menjadi blur. Aperture adalah bukaan pada kamera dan hal ini berpengaruh pada banyak sedikitnya chaya yang diterima. Semakin besar bukaan aperture, semakin banyak cahaya yang diterima.



Sumber : catatan pribadi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thanks for comment !