Selasa, 16 Oktober 2012

Jurnalistik

Journalist Apprentice- Day 1
Hari Sabtu, 13 Oktober 2012. Ruang rapat comlabs – kantin comlabs

Hari pertama dimulainya ITB Journalist Apprentice 2012, kegiatan tahunan dari kantor berita ITB berupa program magang  di mana mahasisa/i Itb dapat memperoleh pelatihan-pelatihan jurnalistik selama tiga bulan, dan berlatih menjadi jurnalis. Alhamdulillah saya berhasil lolos seleksi dan diterima sebagai peserta Journalist Apprentice 2012 bersama limabelas orang lainya dari berbagai jurusan di ITB. Setelah perkenalan awal, pada pertemuan pertama hari itu kami diberi materi-materi dasar tentang jurnalistik . Horee !




Sejarah dan Definisi Jurnalistik

Pada zaman Romawi Kuno, dikenal Actadiurna  yang merupakan sebutan untuk pengumuman yang disampaikan oleh utusan kerajaan untuk rakyat. Sampai saat ini dipercaya sebagai produk jurnalistik pertama
Journal berasal dari bahasa Prancis yang berarti catatan harian, dengan begitu kegiatan jurnalistik dapat diartikan sebagai kegiatan mencari berita yang pada prosesnya melibatkan media massa. Kegiatan jurnalistik dapat pula diartikan sebagai kegiatan mencari, mengolah, menyimpan, dan menyebarluaskan berita apapun dengan menggunakan media massa

Pers dan Fungsinya

Pers atau perusahaan pers adalah lembaga sosial, wahana komunikasi massa yang turut melakukan kegiatan jurnalistik. Dalam keseharianya,  perusahaan pers sering disamakan artinya dengan kantor berita padahal kedua pihak tersebut memiliki perbedaan mendasar dalam hal peran. Kantor berita mencari dan menulis berita  yang juga menjadi informasi untuk perusahaan pers lainya, dapat dianalogikan dengan narasumber dari berbagai sumber informasi. Contohnya adalah kantor berita ITB yang cukup sering dikutip atau dilansir oleh berbagai website informasi lain.

Pers mempunyai beberapa fungsi antara lain :
1.       Memenuhi hak masyarakat untuk mendapatkan informasi
2.       Menegakkkan nilai-nilai demokrasi
3.       Menyebarluaskan pendapat umum

Dalam keberlangsungannya, terdapat hak-hak yang dimiliki baik oleh pihak pers ataupun pihak yang berhubungan dengan pers. Seperti :
1. Hak tolak            : hak yang dimiliki pers atau wartawan untuk tidak mencantumkan   
       narasumber yang berkaitan.
2. Hak jawab          : hak yang dimiliki oleh orang yang bersangkutan untuk menuntut
     tanggung jawab atas kebenaran dari berita yang telah di-publish.
3. Hak koreksi        :  hak yang dimiliki oleh orang yang bersangkutan untuk mengoreksi
     Isi dan media massa wajib melakukan koreksi setelah dilaporkan      
     ada pihak yang menuntuk hak jawab dan hak koreksi

Orang yang melakukan kegiatan jurnalistik disebut wartawan. Wartawan sendiri merupakan profesi, bukanlah pekerjaaan. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa dalam lingkup jurnalistik terdapat kode etik yang harus dipenuhi. Selain itu, profesi memerlukan keahlian sedangkan pekerjaan tidak. 

Elemen-elemen Jurnalistik


1. Elemen kebenaran
Kewajiban pertama jurnalisme adalah kebenaran. Sudah menjadi tugasnyalah untuk menyampaikan kebenaran kepada masyarakat tanpa berpihak kepada kepentingan tertentu (disinterested pursuit of truth), malah ciri ini lah yang membedakan jurnalisme dengan media komunikasi lain. Namun, ditekankan bahwa kebenaran yang dimaksudkan tidak berarti absolut. 

2. Elemen loyalitas kepada warga (citizens)
Fungsi jurnalisme seperti pemberian informasi, penghiburan, dan pengawasan hampir semuanya ditargetkan untuk warga (citizens). Walau terdapat  jurnalisme yang memang dituntut untuk melayani kepentingan-kepentingan konstituenya seperti perusahaan, pemilik saham, pengiklan, tetapi loyalitas yang paling utama haruslah diberikan kepada warga.

3. Elemen Disiplin Verifikasi
Disiplin verifikasi adalah salah satu ciri jurnalisme yang dapat membedakanya dengan media komunikasi lain seperti infotainment, propaganda, seni, atau hiburan. Jurnalisme bersifat apa adanya tanpa unsur manipulasi atau persuasi. Dapat dibuktikan dengan adanya pencarian saksi-saksi atau permintaan komentar dari banyak pihak agar berita yang dihasilkan jauh dari sifat subyektif.

4. Elemen Independensi
Independensi semangat dan pikiran harus dimiliki seorang jurnalis. Tidak terlalu membela kepentingan pihak tertentu sehingga berita yang dibuat kredibel dilihat dari akurasi, verifikasi, kepentingan untuk publik yang lebih besar, dan keinginan untuk memberi informasi.

5. Elemen Pemantau Kekuasaan
Jurnalisme berfungsi pula sebagai pemantau jalanya pemerintahan. Dengan adanya pers, pejabat dan para pemimpin didorong untuk tidak melakukan hal yang buruk dan menggunakan kekuasaanya dengan adil.

6. Elemen Diskusi Publik
Jurnalisme harus berfungsi sebagai penggagas rasa ingin tahu masyarakat dan kritik masyarakat, yang pada akhirnya membawa pada penilaian dan pengambilan sikap oleh masyarakat melalui forum publik, apapun media sosialnya.

7. Elemen Menarik dan Relevan
Jurnalis harus mampu mengubah berita penting menjadi semenarik dan serelevan mungkin. pembaca tidak akan merasa bosan dengan isi berita yang memiliki komposisi penulisan baik.

8. Elemen Komprehensif dan Proporsional
Judul yang sensasional dan isi berita yang terlalu emosional bukanlah suatu produk jurnalistik yang baik. Isi berita harus proporsional , sedangkan yang dimaksud dengan komprehensif adalah sifat menyeluruh dimana jurnalis harus mencari fakta-fakta lebih jauh dan disusun dalam sebuah konteks sehingga terlihat keterkaitanya masing-masing.

9. Elemen Hati Nurani
Setiap jurnalis harus memiliki visi sendiri dalam menulis, atau  etika dan rasa tanggung jawab. Berkaitan dengan hal kebenaran, dengan memiliki hati nurani tentu seorang jurnalis akan memiliki panduan moral dalam  etos kerjanya.

10. Elemen Jurnalisme oleh Masyarakat
Seiring dengan perkembangan teknologi, warga masyarakat dapat membuat berita atau jurnal berisikan pemikiran, opini, berita di blog masing-masing yang dikenal dengan citizen journalism. Selain blog, terdapat jurnalisme online, jurnalisme komunitas, dan media alternatif lain. Elemen kesepuluh ini ditambahkan oleh Bill Kovach dan Tom Rosenstiel dalam revisi bukunya, The Elements of Journalism. What Newspeople Should Know and The Public Should Expect yang diterbitkan bulan April 2007.


Produk Jurnalistik

News       : informasi dari segala penjuru. Dalam bahasa Inggris,  sebenarnya News  merupakan singkatan North, East, West, dan South yang merepresentasikan kabar atau berita yang didapat dari seluruh penjuru mata angin

Vrita         :laporan mengenai suatu kegiatan yang masih hangat atau baru saja terjadi. Definisi lainya adalah berita tercepat mengenai kejadian yang faktual/ menarik dan menyangkut kepentingan orang banyak.

Views       : laporan mengenai opini kita terhadapa suatu kejadian atau berita tertentu.

Selain itu, terdapat dua produk jurnalistik lainya yaitu foto berita dan video berita, kedua produk jurnalistik tersebut dimaksudkan untuk memperkuat berita utama


Unsur  dan Nilai Berita

Unsur-unsur berita merupakan 5W + 1H yang merupakan kepanjangan dari what, when, where, who, why, dan how. Apa inti dari berita, kapan kejadian berlangsung, dimana peristiwa terjadi, siapa saja pihak yang terlibat, alasan atau motif di balik suatu kejadian merupakan hal-hal yang harus ada dalam suatu berita. Ditambah dengan how yang didefinisikan sebagai bagaimana kronologis kejadian tersebut terjadi.

Nilai berita merupakan hal-hal yang bisa diangkat menjadi berita. Nilai-nilai tersebuat antara lain aktual, faktual, penting/menarik, kedekatan, profil terkenal, kejadian luar biasa, prestasi, dan konflik

Jenis dan Sumber Berita

Berita langsung  : laporan peristiwa terbaru. Bersifat cepat, lugas, tegas, dan apa adanya.
Feature            : laporan yang mengedepankan sisi lain dari suatu peristiwa .  

Sumber berita dapat dikategorikan menjadi dua jenis yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer jika kita bertemu langsung dengan narasumber berita lalu melakukan wawancara/tanya jawab, dan sekunder jika mengutip yang tentunya memiliki aturan-aturan tersendiri.



Akhir kata, yang dapat saya simpulkan adalah materi IJA ini sangatlah membuka wawasan saya tentang dunia jurnalistik, selain membuka wawasan tentunya semakin menarik minat saya untuk lebih mengenal dunia jurnalistik. Saya baru pertama kali mendengar terminologi jurnalisme kuning pada pertemuan perdana IJA hari itu, dan tertarik untuk mencari tahu tentang hal tersebut, yang insyaallah akan saya tulis dalam post berikutnya. Jurnalisme kuning, kode etik jurnalisme, elemen jurnalistik merupakan hal yang baru bagi saya dan saya yakin masih banyak hal yang belum saya ketahui. Elemen – elemen dalam jurnalistik juga kembali membuat saya berfikir betapa peran media massa sangat besar pengaruhnya bagi masyarakat. Bahkan, media pers atau media massa seringkali disebut sebagai pihak ketiga terkait peranya yang mampu membentuk opini dan menggerakkan pikiran masyarakat luas. Kekuatan seperti itu tentunya harus diimbangi dengan tanggung jawab yang besar, yang ditekankan lagi dalam elemen-elemen jurnalisme seperti kebenaran, hati nurani, dan independensi. Sebelum terjun menjadi jurnalis profesional, tentu harus memahami dasar-dasar menjadi jurnalis yang baik . Sudah siapkah menjadi jurnalis yang baik ?

Sumber   : catatan pribadi
Referensi : www.visitkata.com
                 www.lgsp.wordpress.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thanks for comment !