Hari Sabtu, 13 Oktober 2012. Ruang rapat comlabs – kantin comlabs
Hari pertama dimulainya ITB Journalist Apprentice 2012, kegiatan tahunan dari kantor berita ITB berupa program magang di mana mahasisa/i Itb dapat memperoleh pelatihan-pelatihan jurnalistik selama tiga bulan, dan berlatih menjadi jurnalis. Alhamdulillah saya berhasil lolos seleksi dan diterima sebagai peserta Journalist Apprentice 2012 bersama limabelas orang lainya dari berbagai jurusan di ITB. Setelah perkenalan awal, pada pertemuan pertama hari itu kami diberi materi-materi dasar tentang jurnalistik . Horee !
Sejarah dan Definisi Jurnalistik
Pada zaman Romawi Kuno, dikenal Actadiurna yang merupakan sebutan untuk pengumuman
yang disampaikan oleh utusan kerajaan untuk rakyat. Sampai saat ini dipercaya
sebagai produk jurnalistik pertama
Journal berasal dari bahasa Prancis yang berarti
catatan harian, dengan begitu kegiatan jurnalistik dapat diartikan sebagai
kegiatan mencari berita yang pada prosesnya melibatkan media massa. Kegiatan
jurnalistik dapat pula diartikan sebagai kegiatan mencari, mengolah, menyimpan,
dan menyebarluaskan berita apapun dengan menggunakan media massa
Pers dan Fungsinya
Pers atau perusahaan pers adalah lembaga sosial,
wahana komunikasi massa yang turut melakukan kegiatan jurnalistik. Dalam
keseharianya, perusahaan pers sering
disamakan artinya dengan kantor berita padahal kedua pihak tersebut memiliki
perbedaan mendasar dalam hal peran. Kantor berita mencari dan menulis berita yang juga menjadi informasi untuk perusahaan
pers lainya, dapat dianalogikan dengan narasumber dari berbagai sumber
informasi. Contohnya adalah kantor berita ITB yang cukup sering dikutip atau
dilansir oleh berbagai website informasi lain.
Pers mempunyai beberapa fungsi antara lain :
1.
Memenuhi
hak masyarakat untuk mendapatkan informasi
2.
Menegakkkan
nilai-nilai demokrasi
3.
Menyebarluaskan
pendapat umum
Dalam keberlangsungannya, terdapat hak-hak yang
dimiliki baik oleh pihak pers ataupun pihak yang berhubungan dengan pers.
Seperti :
1. Hak
tolak : hak yang dimiliki pers
atau wartawan untuk tidak mencantumkan
narasumber yang berkaitan.
2. Hak
jawab : hak yang dimiliki oleh
orang yang bersangkutan untuk menuntut
tanggung jawab atas kebenaran
dari berita yang telah di-publish.
3. Hak
koreksi : hak yang dimiliki oleh
orang yang bersangkutan untuk mengoreksi
Isi dan media massa wajib melakukan
koreksi setelah dilaporkan
ada pihak yang menuntuk hak jawab dan hak koreksi
ada pihak yang menuntuk hak jawab dan hak koreksi
Orang yang melakukan kegiatan jurnalistik disebut
wartawan. Wartawan sendiri merupakan profesi, bukanlah pekerjaaan. Hal ini
didasarkan pada kenyataan bahwa dalam lingkup jurnalistik terdapat kode etik
yang harus dipenuhi. Selain itu, profesi memerlukan keahlian sedangkan
pekerjaan tidak.
Elemen-elemen Jurnalistik
1. Elemen kebenaran
Kewajiban pertama jurnalisme adalah kebenaran. Sudah menjadi tugasnyalah untuk menyampaikan kebenaran kepada masyarakat tanpa berpihak kepada kepentingan tertentu (disinterested pursuit of truth), malah ciri ini lah yang membedakan jurnalisme dengan media komunikasi lain. Namun, ditekankan bahwa kebenaran yang dimaksudkan tidak berarti absolut.
2. Elemen loyalitas kepada warga (citizens)
Fungsi jurnalisme seperti pemberian informasi, penghiburan, dan pengawasan hampir semuanya ditargetkan untuk warga (citizens). Walau terdapat jurnalisme yang memang dituntut untuk melayani kepentingan-kepentingan konstituenya seperti perusahaan, pemilik saham, pengiklan, tetapi loyalitas yang paling utama haruslah diberikan kepada warga.
3. Elemen Disiplin Verifikasi
Disiplin verifikasi adalah salah satu ciri jurnalisme yang dapat membedakanya dengan media komunikasi lain seperti infotainment, propaganda, seni, atau hiburan. Jurnalisme bersifat apa adanya tanpa unsur manipulasi atau persuasi. Dapat dibuktikan dengan adanya pencarian saksi-saksi atau permintaan komentar dari banyak pihak agar berita yang dihasilkan jauh dari sifat subyektif.
4. Elemen Independensi
Independensi semangat dan pikiran harus dimiliki seorang jurnalis. Tidak terlalu membela kepentingan pihak tertentu sehingga berita yang dibuat kredibel dilihat dari akurasi, verifikasi, kepentingan untuk publik yang lebih besar, dan keinginan untuk memberi informasi.
5. Elemen Pemantau Kekuasaan
Jurnalisme berfungsi pula sebagai pemantau jalanya pemerintahan. Dengan adanya pers, pejabat dan para pemimpin didorong untuk tidak melakukan hal yang buruk dan menggunakan kekuasaanya dengan adil.
6. Elemen Diskusi Publik
Jurnalisme harus berfungsi sebagai penggagas rasa ingin tahu masyarakat dan kritik masyarakat, yang pada akhirnya membawa pada penilaian dan pengambilan sikap oleh masyarakat melalui forum publik, apapun media sosialnya.
7. Elemen Menarik dan Relevan
Jurnalis harus mampu mengubah berita penting menjadi semenarik dan serelevan mungkin. pembaca tidak akan merasa bosan dengan isi berita yang memiliki komposisi penulisan baik.
8. Elemen Komprehensif dan Proporsional
Judul yang sensasional dan isi berita yang terlalu emosional bukanlah suatu produk jurnalistik yang baik. Isi berita harus proporsional , sedangkan yang dimaksud dengan komprehensif adalah sifat menyeluruh dimana jurnalis harus mencari fakta-fakta lebih jauh dan disusun dalam sebuah konteks sehingga terlihat keterkaitanya masing-masing.
9. Elemen Hati Nurani
Setiap jurnalis harus memiliki visi sendiri dalam menulis, atau etika dan rasa tanggung jawab. Berkaitan dengan hal kebenaran, dengan memiliki hati nurani tentu seorang jurnalis akan memiliki panduan moral dalam etos kerjanya.
10. Elemen Jurnalisme oleh Masyarakat
Seiring dengan perkembangan teknologi, warga masyarakat dapat membuat berita atau jurnal berisikan pemikiran, opini, berita di blog masing-masing yang dikenal dengan citizen journalism. Selain blog, terdapat jurnalisme online, jurnalisme komunitas, dan media alternatif lain. Elemen kesepuluh ini ditambahkan oleh Bill Kovach dan Tom Rosenstiel dalam revisi bukunya, The Elements of Journalism. What Newspeople Should Know and The Public Should Expect yang diterbitkan bulan April 2007.
Produk Jurnalistik
News : informasi dari segala penjuru. Dalam
bahasa Inggris, sebenarnya News merupakan singkatan North, East, West, dan
South yang merepresentasikan kabar atau berita yang didapat dari seluruh
penjuru mata angin
Vrita :laporan mengenai suatu kegiatan yang
masih hangat atau baru saja terjadi. Definisi lainya adalah berita tercepat
mengenai kejadian yang faktual/ menarik dan menyangkut kepentingan orang
banyak.
Views : laporan mengenai opini kita terhadapa
suatu kejadian atau berita tertentu.
Selain itu, terdapat dua produk jurnalistik lainya
yaitu foto berita dan video berita, kedua produk jurnalistik tersebut dimaksudkan untuk memperkuat berita utama
Unsur dan Nilai Berita
Unsur-unsur berita merupakan 5W + 1H yang
merupakan kepanjangan dari what, when, where, who, why, dan how. Apa inti dari
berita, kapan kejadian berlangsung, dimana peristiwa terjadi, siapa saja pihak
yang terlibat, alasan atau motif di balik suatu kejadian merupakan hal-hal yang
harus ada dalam suatu berita. Ditambah dengan how yang didefinisikan sebagai
bagaimana kronologis kejadian tersebut terjadi.
Nilai berita merupakan hal-hal yang bisa diangkat
menjadi berita. Nilai-nilai tersebuat antara lain aktual, faktual, penting/menarik,
kedekatan, profil terkenal, kejadian luar biasa, prestasi, dan konflik
Jenis dan Sumber Berita
Berita langsung : laporan peristiwa terbaru. Bersifat cepat, lugas,
tegas, dan apa adanya.
Feature :
laporan yang mengedepankan sisi lain dari suatu peristiwa .
Sumber berita
dapat dikategorikan menjadi dua jenis yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Sumber
primer jika kita bertemu langsung dengan narasumber berita lalu melakukan
wawancara/tanya jawab, dan sekunder jika mengutip yang tentunya memiliki
aturan-aturan tersendiri.
Akhir kata, yang dapat saya simpulkan adalah
materi IJA ini sangatlah membuka wawasan saya tentang dunia jurnalistik, selain
membuka wawasan tentunya semakin menarik minat saya untuk lebih mengenal dunia
jurnalistik. Saya baru pertama kali mendengar terminologi jurnalisme kuning
pada pertemuan perdana IJA hari itu, dan tertarik untuk mencari tahu tentang
hal tersebut, yang insyaallah akan saya tulis dalam post berikutnya. Jurnalisme
kuning, kode etik jurnalisme, elemen jurnalistik merupakan hal yang baru bagi
saya dan saya yakin masih banyak hal yang belum saya ketahui. Elemen – elemen dalam
jurnalistik juga kembali membuat saya berfikir betapa peran media massa sangat
besar pengaruhnya bagi masyarakat. Bahkan, media pers atau media massa
seringkali disebut sebagai pihak ketiga terkait peranya yang mampu membentuk
opini dan menggerakkan pikiran masyarakat luas. Kekuatan seperti itu tentunya
harus diimbangi dengan tanggung jawab yang besar, yang ditekankan lagi dalam
elemen-elemen jurnalisme seperti kebenaran, hati nurani, dan independensi.
Sebelum terjun menjadi jurnalis profesional, tentu harus memahami dasar-dasar
menjadi jurnalis yang baik . Sudah siapkah menjadi jurnalis yang baik ?
Sumber : catatan pribadi
Referensi : www.visitkata.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Thanks for comment !